Breaking

Friday, November 13, 2020

Mengenal Lebih Jauh Asesmen Diagnosis Awal

Pandemi Covid-19 memaksa guru dan siswa untuk langsung mengubah cara pembelajaran normal menjadi Pembelajaran Jarak Jauh. Keadaan darurat membuat guru lupa melihat dan mempertimbangkan kondisi kesiapan siswa baik secara kognitif dan non kognitif sebelum dan selama Pembelajaran Jarak Jauh. Hal ini berimbas pada tantangan-tantangan yang sudah disebutkan di sesi sebelumnya. 

Berangkat dari isu ini, selain menetapkan kebijakan mengenai kurikulum pada kondisi khusus di masa pandemi, Mendikbud juga mengimbau guru untuk melakukan asesmen diagnosis. Asesmen dilakukan di semua kelas secara berkala untuk mendiagnosis kondisi kognitif dan non-kognitif siswa sebagai dampak pembelajaran jarak jauh.

Apakah Bapak dan Ibu Guru masih ingat strategi Memanusiakan Hubungan dalam pedoman pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh? Strategi ini menekankan pada praktik pembelajaran yang dilandasi orientasi pada anak berdasarkan relasi positif yang saling memahami antara guru, siswa dan orangtua. Anda dapat menggunakan strategi memanusiakan hubungan ini pada awal pembelajaran untuk mendapatkan informasi mengenai profil siswa  Anda, termasuk kondisi non-kognitif dan kognitifnya.

Anda akan mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai asesmen diagnosis awal serta manfaat yang akan Anda peroleh dari Asesmen diagnosis awal dengan membaca infografik berikut ini:

Panduan Asesmen Diagnosis di Awal Pembelajaran

Sudah mempelajari panduan tersebut? Mari melanjutkan ke aktivitas berikutnya.

No comments:

Post a Comment